BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 10 September 2010

PERAGAAN BUSANA UNTUK DUNIA

Untuk pertama kali, Indonesia, Malaysia, dan Pakistan memperkenalkan busana muslim pada dunia dalam satu ajang. Ketiga negara ini bermaksud mengangkat busana muslim ke mata dunia. Ajang itu bernama Islamic Fashion Festival, yang untuk pertama kali digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan menampilkan karya 15 desainer dan karya dari sekolah desain asal Malaysia. Dari Indonesia, desainer yang tampil adalah Herman Nuary, Iva Lativah, Erni Kosasih, Ramli, Itang Unasz, Ghea Panggabean, Samuel Watimena dan Sebastian Gunawan. Kemudian dari Malaysia hadir Tom Abang Saufi, Kapas Couture, Carven Academy of fashion, Radzan Radziwill. Melvin Lam, Rozi dan Bernard Chandran. Sedangkan dari Pakistan tampil desainer Deepak Perwani. Setting panggung tampil mirip dengan panggungfashion week di Milan. Tinggi panggung hanya beberapa centimeter dari lantai. Para petinggi Malaysia, tamu undangan terbatas, hadir dalam acara yang berlangsung sekitar dua jam itu. Sebastian Gunawan sebagai wakil dari Indonesia menutup keseluruhan rangkaian acara. Dilanjutkan dengan dinner yang dimeriahkan oleh dua tamu kehormatan asal Indonesia, Sebastian Gunawan dan Biyan. Masing-masing menampillan lima busana muslim hasil rancangan mereka, dan satu dari lima busana muslimitu dilelang untuk didonasikan pada Yayasan Harapan Kanak-Kanak Malaysia. Adjie Sementara itu, di tempat terpisah belum lama ini Adjie Notonegoro menghadirkan koleksi teranyarnya. Desainer yang pernah mendapat gelar penghormatan dari Museum del Traje di Madrid karena kebayanya yang sangat unik itu mengajak organisasi Hak Kekayaan Intelektual agar kebaya dapat diakui sebagai busana nasional Indonesia. Peragaan bertemaLeading Lady ini menampilkan koleksi kebaya dan gaun yang keduanya juga dilengkapi busana pengantin. Kebayanya tampak sangat beragam, berlengan pendek ataupun panjang yang menyerupai gaun gaya 1920-an. Semuanya terbuat dari untaian payet yang gemerlap dan mewah. Kebaya pengantin hadir dalam paduan dan adaptasi pengantin internasional dan barat seperti penggunaan kerudung atau veil dengan kebaya yang dimodifikasi sangat modern. Adjie masih mempertahankan gaya bawahan dari kebaya itu tidak jauh dari tradisional, tetapi kedua kombinasi ini terlihat cantik dan menarik. Untuk desain gaun pengantinnya, Adjie membautnya lebih beragam dengan tampilan rok mini ataupun gaya tumpuk. Tampilan couture yang sangat bervariasi hadir dengan warna-warna berani. Ia ingin menampilkan perempuan dengan sisi berbeda. Warna-warna cerah menutupi sebagian besar garis-garis desainnya yang tampak sederhana. Berbagai pertemuan yang merupakan benang merah koleksi kali ini, menciptakan gaya berpakaian baru untuk kaum perempuan tahun ini. Peragaan ini juga sebagai sebuah rendezvous Adjie kepada para pengagum setianya.

INILAH.COM - JAKARTA

0 komentar: